
Apa sih fungsi repeater sebenarnya? kenapa kok bisa gitu? lanjut bacanya sob ^_^
Dikutip dari kominfo.go.id , repeater yang disebut juga penguat sinyal adalah perangkat yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan penerimaan sinyal pada area lokal menggunakam antena penerima eksternal, amplifier sinyal dan antena internal untuk transmisi ulang. Cara kerja perangkat repeater mirip dengan menara BTS yang digunakan oleh operator, namun dalam kemasan yang lebih kecil dan ditujukan untuk penggunaan dalam ruangan. Antena eksternal, biasanya berupa antena directional. Antena eksternal dari perangkat repeater sangat penting dalam peningkatan kekuatan sinyal. Karena antena eksternal dapat diletakkan di luar yang diarahkan ke menara BTS terdekat untuk memperoleh sinyal yang bagus. Semua model dari perangkat repeater mempunyai perangkat amplifier. Amplifier inilah yang berfungsi memperkuat sinyal yang diterima oleh antena eksternal yang kemudian ditransmisikan ulang oleh antena internal.
Dalam memilih model repeater diperhatikan juga faktor seperti kemudahan mem-filter simyal dari noise yang mengganggu. Karena semakin besar power dari repeater, maka semakin sulit sinyal difilter tanpa antena yang sangat bagus dan diarahkan dengan tepat ke menara BTS. Repeater yang bagus mempunyai antena internal, meskipun ada beberapa model yang tidak menyediakannya. Keuntungan menggunakan antena internal adalah sinyal dapat disebarkam secara merata ke segala arah dalam ruangan. Dampak dari repeater tersebut, Kementerian Kominfo melarang repeater diedarkan secara bebas. “Sertifikat yang pernah terbit, tidak akan diperpanjang lagi. Peredaran perangkat tanpa sertifikat adalah tindakan melawan hukum sehingga penggunaan repeater oleh selain operator tidak diperbolehkan karena masuk dalam kategori penggunaan frekuensi tanpa izin dan menyebabkan gangguan terhadap jaringan publik yang dapat diancam dengan pidana”, kata Gatot. Ditambahkannya, oleh karena itulah kepada para pemilik, pedagang atau pengguna perangkat penguat sinyal dihimbau untuk tidak menggunakan perangkat tersebut karena akan melanggar UU Telekomunikasi.
Pasal 52 UU Telekomunikasi menegaskan, hukuman pidana penjara satu tahun dan atau denda paling banyak Rp100 juta. Pasal 55 juga menegaskan bahwa pelanggar bisa dipidana paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp600 juta.
Wow, mantep ya dendanya. Jika dilihat dari kasus ini, dari sudut pandang konsumen menurut ane munculnya repeater adalah karena sinyal yang dihasilkan dari setiap BTS dari provider di lokasi berbeda-beda, pelanggan yang terlanjur sudah memakai satu provider tertentu dari awalnya di kota besar kemudian pindah ke daerah yang sinyalnya sulit mau tidak mau harus menggunakan repeater tersebut untuk dapat menikmati fasilitas layanan provider, secara logika kalo sinyal udah bagus kenapa harus pakai repeater? tapi kalo sinyalnya aur-auran apalagi kalo jam sibuk, apa boleh buat pelanggan sudah bayar untuk bisa menikmati service provier namun tidak bisa menikmati fasilitas yang ada jadi merasa dirugikan. Diharapkan KEMKOMINFO dalam hal ini selaku pihak yang berwenang bisa bekerja sama dengan provider-provider untuk meningkatkan kualitas BTS yang sudah ada saat ini untuk kepuasan pelanggan. sehingga tidak perlu lagi adanya repeater untuk memperkuat sinyal. Kita dukung !!!
Sumber : kemkominfo.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar